Serach

Statistik

Pengadilan Mesir Bubarkan Partai Politik Pimpinan Mubarak

Pengadilan Mesir, Sabtu (16/4), memerintahkan pembubaran partai politik yang dipimpin mantan Presiden Hosni Mubarak. Ini demi memenuhi tuntutan gerakan prodemokrasi yang telah mengakhiri pemerintah otoriter 30 tahunnya.

Pembubaran Partai Demokrat Nasional (NDP) kemungkinan akan meredakan lebih jauh para pemrotes untuk menghentikan demonstrasi baru setelah dewan militer yang kini menguasai Mesir awal pekan lalu memerintahkan Mubarak ditahan untuk diperiksa menyangkut tuduhan korupsi terhadapnya.

NDP menguasai politik Mesir sejak didirikan oleh orang yang digantikan Mubarak, Anwar Sadat, pada 1978. Banyak warga Mesir menganggap partai itu merupakan lambang korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang membantu memicu protes dan memaksa Mubarak mundur Februari lalu.

"Tidaklah logis lembaga-lembaga rezim lama tetap dipertahankan, kini rezimnya sendiri telah jatuh," kata Pengadilan Tinggi Administrasi dalam sebuah pernyataan.

Pengadilan itu juga memerintahkan penyitaaan aset NDP dengan semua dananya dikembalikan kepada negara. Alasannya, uang itu sesungguhnya adalah uang rakyat.
Minggu, April 17, 2011 | 0 komentar | Read More

Ada 120 Ribu Spesies Ulat Bulu di Dunia

Ulat-ulat yang saat ini merajalela di berbagai daerah di Indonesia bukan dari jenis (spesies) yang sama dengan yang menyerang tanaman mangga di Probolinggo, tempat pertama kali ledakan populasi ulat bulu diberitakan.

Hal itu dikatakan pakar ulat Prof Dr Aunu Rauf yang juga Guru Besar Ilmu Hama Tanaman Institut Pertanian Bogor (IPB) di Jakarta, Jumat (15/4).

Diberitakan di media massa bahwa serangan ulat bulu telah menyebar ke Pasuruan, Banyuwangi, Bojonegoro, Yogyakarta, Sumedang, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bali, bahkan Bekasi dan terakhir Tanjung Duren, Jakarta.

"Tapi melihat foto ulatnya dari televisi dan jenis tanaman yang diserangnya, saya yakin bahwa ulat-ulat tersebut umumnya berbeda jenisnya. Di Probolinggo menyerang mangga, di Bekasi menyerang semak-belukar, di Banyuwangi menyerang mindi, di Bali menyerang kenanga, dan di Tanjung Duren menyerang cemara," katanya.

Dikatakannya, ada sekitar 120.000 spesies ulat yang hidup di muka bumi ini.

Namun mengapa populasinya meledak secara bersamaan, menurut dia, terkait dengan datangnya musim kemarau, di mana hampir semua jenis hama termasuk berbagai jenis ulat, populasinya meningkat, dipicu lagi oleh musim hujan yang berkepanjangan selama 2010.

Ledakan ulat Cricula trifenestrata pada alpokat atau kedondong, misalnya, adalah sesuatu yang umum terjadi hampir setiap tahun. Ulat ini bahkan menyebabkan seluruh daun dilahap sehingga tajuk pohon menjadi gundul, dan diyakini justru merangsang terjadinya pembungaan.

Sejarah mencatat pula adanya ledakan ulat jenis yang lain, misalnya ulat jambu (Trabala vishnou) pada pohon jambu biji di Pasar Minggu tahun 1980, ulat kenanga (Maenas maculifascia) di pohon kenanga di Bogor tahun 1985.

Juga ulat flamboyan (Pericyma cruegeri) di pohon Flamboyan di Bogor tahun 1994, ulat rambutan (Hyperaeschrella insulicola) di pohon rambutan di Subang hampir setiap tiga tahun.

Sedangkan ulat yang ada di Probolinggo, menurut dia, dipastikan adalah jenis Arctornis submarginata. Jenis ini juga termasuk dalam famili Lymantriidae yang dikenal sebagai pelahap daun (defoliator).

"Sebelum terjun ke lapangan, saya menduga ulat yang meledak populasinya di Probolinggo dari jenis Lymantria marginata atau Lymantria beatrix, kedua jenis ulat ini ditemukan menyerang mangga di Bogor. Tetapi jenis ulat yang sedang mewabah ini corak tubuhnya lain dan belum pernah jadi hama sebelumnya," kata Aunu.
Minggu, April 17, 2011 | 0 komentar | Read More

Rutan Salemba Kembali Ricuh, Satu Napi Tewas

Rutan Salemba
Perseteruan yang menelan korban tewas terjadi di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta. Seorang napi tewas seusai bertikai dengan teman sesama napi di dalam rutan.

"Ini pertikaian napi versus napi, jadi satu lawan satu kejadiannya," kata Kapolsek Cempaka Putih Kompol Djoko Dh ketika dihubungi di Jakarta, Minggu (17/4).

Napi yang tewas diketahui bernama Erwin Siahaan. Korban diduga mengalami pendarahan akibat luka sayat di pergelangan tangan kirinya.

Pelaku Ridwan Siregar merupakan napi kasus pencurian yang menghuni Rutan Salemba sejak 4 Januari 2011. Sedangkan korban Erwin Siahaan merupakan tahanan titipan dari Kejaksaan Negeri Jakarta Barat kasus pencopetan.

Erwin diperkirakan meninggal dalam perjalanan ketika dilarikan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta. "Barang bukti yang diamankan pisau yang digunakan pelaku ketika bertikai. Tusukan pisau kena di lengan kiri korban sampai mengenai urat nadinya. Korban meninggal di perjalanan," jelas Djoko.

Diduga motif yang melatarbelakangi pertikaian ini adalah sakit hati yang berawal dari urusan pribadi kedua napi yang bertikai.

Ketersinggungan muncul akibat permasalahan uang diminta oleh korban tidak diberikan oleh pelaku. Namun kepolisian mengatakan pihaknya akan mengembangkan motif yang memicu pertikaian itu.

"Motifnya tersinggung. Satu orang minta uang, yang satu ngasih uang tapi tidak sesuai dengan permintaan. Kami masih akan mengembangkan lagi," paparnya.

Atas perbuatannya ini, pelaku dijerat Pasal 351 ayat 3 tentang Penganiayaan yang menyebabkan kematian. Ridwan juga terancam dikenakan hukuman penjara selama 9 tahun.

Sedangkan Kepala Rutan Salemba Slamet Prihantara belum dapat dihubungi oleh melalui sambungan telepon maupun pesan singkat.
Minggu, April 17, 2011 | 0 komentar | Read More

Mengapa polisi jadi target. Mengapa di Cirebon.

PELAKU BOM
Bom bunuh diri meledak di Masjid  Az Dzikra di kompleks Mapolresta Cirebon, Jumat pukul 12.35 Waktu Indonesia Barat. Terjadi di tengah Salat Jumat -- hanya sesaat setelah imam mengumandangkan takbir pertama, “Allahu Akbar”.
Suara ledakan keras terdengar hingga radius 500 meter. Warga sempat mengira, itu suara ledakan ban truk.  Tapi, “Saya melihat banyak polisi berdarah-darah berhamburan keluar Masjid,” kata saksi mata, Siti Khotijah, kepada house berita Jumat 15 April 2011.
Di dalam Masjid sesosok mayat tergeletak di atas karpet sajadah merah. Dia memakai pakaian serba hitam. Celana hitam baju juga hitam. Dia juga memakai rompi berwarna hitam.  Isi perutnya terburai, dikoyak ledakan bom itu.“Badan hancur, perut hancur, namun  wajah utuh,” kata saksi mata, anggota Polresta Cirebon, Bripta Adesa Sembiring.
Lelaki itulah yang diduga polisi sebagai penyebab malapetaka ini.  Si pelaku bom bunuh diri itu belum diketahui identitasnya. Sejumlah saksi mata menuturkan bahwa pria ini datang mengenakan kopiah hitam. Seperti jamaah lain yang datang salat Jumat. Dan itulah sebabnya para polisi yang salat di situ tak menaruh sak wasangka.
Polisi menduga bom dirangkai di dalam rompi.
Motif dan jaringan si pelaku memang masih diselidiki. Tapi polisi menduga si bomber ini memang mengincar polisi.  Jika tidak, “Kenapa dia  harus masuk ikut salat? Masjid itu memang tempat salat Jumat polisi di sana,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bahrul Alam di Jakarta, Jumat siang.
Dugaan Anton Bahrul Alam disokong sejumlah hal. Tempat ledakan itu di Masjid di Mapolresta, diledakan saat salat Jumat ketika hampir semua petinggi polisi kota itu hadir di situ. Para korban yang luka parah memang hampir semuanya polisi. “Kapolresta, Kasubag SDM, Kasat Lantas, dua anggota provos, dua PNS menjadi korban,” kata Anton.
Sesaat sebelum bom meledak, sejumlah saksi melihat pelaku maju menghampiri  dan berdiri di belakang Kapolresta Cirebon, Ajun Komisaris  Besar Polisi (AKBP) Herukoco yang salat di barisan depan.  "Pelaku salat di dekat Kapolres," kata mantan Kapolda Jawa Timur itu. Dekat dengan sumber ledakan itu, Herukoco luka parah. Tangan dan punggung penuh luka.
Ledakan barang laknat di Cirebon itu menyebabkan 26 orang luka parah. Dari jumlah itu, kata Wakil Kapolri Komisaris Jenderal (Komjen) Nanan Soekarna, "Empat PNS, 1 imam masjid, dan 21 anggota Polri,” kata dia. Satu korban tewas yang diduga sebagai pelaku itu.
Kepala Bagian Administasi Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon, Yeni R, menuturkan bahwa dari sejumlah korban itu, "Satu kritis dan satu orang matanya terluka parah terkena serpihan bom. Yeni mengisahkan bahwa hampir semua korban yang datang ke rumah sakit dengan paku dan mur baut yang menikam tubuh.
Bom ini memang diramu dengan paku, mur dan maut. Saat bom meledak, paku, mur dan baut itu melesak dalam kecepatan tinggi menikam tubuh orang-orang di sekitarnya. Itulah sebabnya para korban terluka parah.
Modus baru?
Bom di Masjid Cirebon itu memang tak disangka. Wakil Kepala Polri, Komisaris Jenderal Nanan Soekarna menegaskan bom di Masjid di kompleks kepolisian itu adalah modus baru. " Ini modus baru yang memaksa kita semua waspada," kata Nanan.
Ledakan bom itu memang membuat warga dan pemerintah sungguh terkejut. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, tak habis pikir. Bagaimana bisa bom diledakkan di dalam Masjid. “Sungguh tidak terduga sasaran beralih ke tempat ibadah. Bukan hanya aparat tapi seluruh masyarakat agar waspada," kata Djoko.
Dia menegaskan bahwa selain mengutuk para pelaku bom itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan kepolisian mengusut tuntas, mengejar dan menangkap jaringan pelaku bom itu.
Meledakan bom di Masjid  di kompleks polisi memang terbilang baru. Tapi bahwa bom di dalam Masjid, petaka di Cirebon itu bukanlah kali pertama. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyad Mbai, menegaskan bahwa modus operandi seperti ini sudah pernah terjadi sebelumnya.
Misalnya, pada 1998-1999, Masjid Istiqlal pernah menjadi sasaran.  Dan pada tahun 2000, bom diledakkan di Masjid Agung Yogyakarta. "Ini sudah menjadi modus operandi dari kelompok-kelompok yang selama ini melakukan aksi seperti itu," ujar Ansyad.  Kendati demikian, Ansyad menegaskan bahwa ini bukanlah kesimpulan akhir.
Ansyad menegaskan bahwa yang paling pokok dalam pengusutan kasus ini adalah fakta di lapangan. Jenderal Bintang Dua meyakini bahwa polisi dan BNPT bisa mengendus jaringan kelompok ini. Bisa ditelusuri dari rekam jejak kelompok itu selama ini.
Senada dengan Ansyad, pakar Kriminolog dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Yesmil Anwar menegaskan bahwa aksi pemboman di kantor polisi ataupun masjid sudah merupakan hal yang biasa, dan sering terjadi. "Sekarang keduanya digabungkan dan itu ada indikasi provokasi berintensitas tinggi dari terorisme lnternasional," kata Yesmil.
Diduga, aksi bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon itu bertujuan mengadu domba penegak hukum dengan tokoh serta umat beragama. "Namun yang saya belum mengerti kenapa lokasi yang dipilihnya Cirebon. Mungkin ada juga indikasi yang mengarah kepada motif pribadi yang melibatkan pelaku dengan Polresta Cirebon," pungkasnya.
Mengapa Cirebon
Ini memang teror pertama yang terjadi di Kota Cirebon. Dan sangat mengagetkan. Pengamat terorisme, Al Chaidar berpendapat, pemilihan lokasi di kota Cirebon itu memang di luar perkiraan. "Bisa jadi memang mereka membuat serangan acak seperti ini, untuk menunjukkan bahwa mereka makin sulit dicari, ditelusuri," kata dia, kepada House Berita, Jumat siang. Sama seperti bom buku, jelas Chaidar, mereka melakukan secara acak. Metode acak ini, lanjutnya, menunjukkan bahwa, "mereka sedang ekspansi."

Cirebon, kata Al Chaidar, sejatinya bukan basis teroris. Namun belakangan ada informasi bahwa ada rekruitmen besar-besaran di daerah Cirebon, Indramayu, Brebes, dan juga  di Bandung. Awalnya, "Bagi saya, ini aneh. Sebab, daerah ini bukan basis mereka, setelah bom meledak, baru saya pahami kenapa," kata Al Chaidar.

Al Chaidar menambahkan bahwa ada kemungkinan, para anggota teroris itu mengincar lokasi-lokasi di wilayah perekrutan. "Untuk itulah, daerah Indramayu, Brebes, Bandung, polisi harus lebih waspada."

Lalu mengapa memilih momentum serangan saat salat Jumat?  Al Chaidar berpendapat, "Mereka (kelompok teroris) Islamnya lain. Mengapa pas salat Jumat, bagi mereka, ini peluang supaya tidak dicurigai," tambah dia.  "Mereka memang memanfaatklan situasi lengah, ini yang tidak dipahami orang." Lalu, mengapa polisi yang jadi sasaran? "Polisi adalah target lokal mereka."
Senada, Direktur Eksekutif MAARIF Institute, Fajar Riza Ul Haq mengatakan, Cirebon bukanlah kota yang memiliki karakteristik radikal. Kota ini nyaris tidak pernah masuk dalam orbit radikalisme di Jawa Barat. "Banyak hal ganjil dalam kasus Cirebon ini jika dilihat dari sosiologi masyarakatnya. Apapun itu, pihak kepolisian harus segera mungkin mengungkap dalang kejadian itu", ungkap Fajar dalam rilis yang diterima house berita.

Reaksi sesaat terhadap aksi-aksi teror ini hanya akan memberikan ruang bagi munculnya aksi serupa di lain waktu. Karena itu, katanya, pemerintah dan aparat kepolisian harus belajar dari terkatung-katungnya banyak kasus kekerasan atas nama agama. Ia juga menilai ada yang tidak beres dalam pengamanan dan pencegahan aksi teror bom. "Padahal, kejadian seperti ini sudah berulang kali," katanya

Pelaku halalkan darah ‘kafir’
Meski ada sejumlah petunjuk, belum diketahui siapa pelaku dan dari kelompok mana. Mantan petinggi Jamaah Islamiyah, Nasir Abbas juga mengaku belum bisa memecahkan teka-teki ini. “Saya tidak tahu siapa pelaku, saya hanya bisa komentar, pelaku berpaham takfiriyah,” kata Nasir saat dihubungi house berita, Jumat sore.
Maksudnya? Dijelaskan Nasir, pelaku menganut paham mengkafirkan. “Biarpun salat, puasa, bisa dianggap kafir jika sama-sama dengan polisi (mengkafirkan orang di luar komunitasnya),” kata dia. “Polisi juga (dianggap kafir) karena menjalankan dan setuju dengan hukum Indonesia," tambah dia.
Ketika sudah dinyatakan kafir, halal darah dan hartanya,"
Sementara, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutanto yakin, pelakunya masih kelompok lama. “Jaringannya tetap itu-itu saja, yang beda pelakunya," kata mantan Kapolri itu di Kantor Menteri Koordinator Bidang Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat 15 April 2011.

Sutanto berkaca pada pengalaman teror bom yang sebelumnya terjadi. Dia mengatakan, jaringan itu merektrut pelaku teror baru. "Karena tokoh-tokohnya mampu mempengaruhi, sehingga muncul pelaku baru," kata dia.
Sutanto juga berpendapat, maraknya aksi teror disebabkan lemahnya sistem hukum di Indonesia. BIN sendiri, jelas Sutanto, kesulitan dalam menangani aksi terorisme. Karena BIN hanya bisa identifikasi pelaku tanpa bisa menindaklanjuti ke proses hukum. "Mungkin hukumnya lemah. Kalau menganjurkan saja, hukum kita tidak bisa menjangkau," kata Sutanto.

Siapapun pelakunya, Menteri Agama, Suryadharma Ali meminta umat Islam tetap tenang. “Diharap tidak terpancing atas adanya tindakan-tindakan yang tak berperi kemanusiaan itu.  Serahkan tindakan kekerasan kepada pihak keamanan untuk menyelesaikannya," kata Surydharma saat membuka Mukernas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Hotel Borobudur, Jumat 15 April 2011.
Sementara, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mengatakan, bom bunuh diri di masjid membuktikan bahwa terorisme tidak ada kaitannya dengan ajaran Islam. "Ini bukti yang tak terbantahkan, bahwa, terorisme  tak identik dengan Islam dan ajaran Islam. Karena mereka juga menghancurkan masjid dan aparat," kata Hasyim saat dijumpai di Musyawarah Kerja Nasional Partai Persatuan Pembangunan di Hotel Borobudur, Jumat, 15 April 2011."Jadi saya berharap, agar suara-suara miring yang masih menuding Islam segera dihentikan.”
Kejadian di Cirebon juga mendapat tanggapan dari amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Abu Bakar Ba'asyir – yang saat ini diperkarakan dalam kasus terorisme.
Apa kata Ba’asyir? Seperti disampaikan asisten pribadinya, Hasyim Abdullah, Ba’asyir mengutuk aksi bunuh diri di dalam masjid Mapolresta Cirebon. Menurut dia aksi itu haram dilakukan oleh siapapun.
"Siapapun, beliau (Ba'asyir) bilang kalau ngebom di masjid itu nggak boleh.  Itu kafir, itu salah," kata Hasyim menirukan ucapan Ba'asyir usai membesuk di Rutan Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat 15 April 2011."Orang shalat di bom itu apa maunya, untuk apa itu? Kafir itu.”

Hasyim mengatakan, Abu Bakar Ba'asyir tak bisa menduga siapa pelaku bom bunuh diri tersebut. "Tapi kalau mujahid, itu nggak mungkin ngebom masjid, tujuannya mungkin memecah belah," kata dia.
Sabtu, April 16, 2011 | 0 komentar | Read More

BNI Komitmen Bantu Nelayan, Jika Tidak Harap Laporkan

Menteri Perikanan dan Kelautan, Fadel Muhammad, meminta Bank Negara Indonesia tetap komitmen untuk membantu modal usaha bagi masyarakat nelayan yang ada di daerah.

"Nelayan di Sulbar tak perlu ragu untuk mendapatkan modal usaha karena kami telah menggandeng Bank Negara Indonesia (BNI) 46, melalui hasil kerjasama dalam bidang percepatan penyaluran kredit investasi dan modal kerja bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan," kata Fadel Muhammad kepada masyarakat nelayan saat berada di Mamuju, Jumat.

Menurutnya, BNI harus berkomitmen untuk mempercepat penyaluran kredit kepada masyarakat nelayan dan apabila ada pejabat BNI yang ada di daerah mengabaikan hasil komitmen yang telah terbangun maka masyarakat di Sulbar boleh malaporkan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta.

"Jika masyarakat nelayan tak mendapat perhatian dari BNI, silakan melayangkan SMS kepada diri saya atau melaporkan secara tertulis," kata Fadel.

Ia mengatakan, pejabat BNI yang nakal di daerah akan diminta untuk segera digantikan untuk dikembalikan ke Jakarta karena telah mengkhianati hasil kerjasama yang telah dibangun dengan Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo pada 20 September 2010 yang lalu di Jakarta.

Fadel Muhammad mengatakan, kerjasama dengan BNI ini dibangun karena selama ini pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan menghadapi kendala modal usaha yang telah disiapkan 1,3 triliun lebih.

"Pertimbangan menggandeng BNI karena selama ini lembaga perbankan sulit memberikan bantuan kepada pelaku usaha kecil. Selama ini perbankan hanya membantu untuk membangun ruko-ruko maupun pengusaha menengah keatas," kata dia.

Ia mengatakan, potensi perikanan tangkap di Sulbar sangat menjanjikan tetapi masyarakatnya tidak berdaya walaupun pendapatannya diatas rata-rata.

Maka dari itu, pemerintah terus berpikir bagaimana rakyat mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih optimal melalui program program yang langsung di rasakan rakyat.

Untuk itu, program lain yang dikembangkan saat ini adalah pengembangan minapedesaan dalam rangka membangun sebuah wilayah desa yang lebih baik.

Minapedesaan ini kata dia, cikal bakal akan lahirnya minapolitan yang mencakup pengembangan budidaya dan perikanan tangkap.

"Pengembangan minapedesaan ini harus kita kelompokkan berapa jumlah pembudidaya di desa termasuk pengolahan ikan dengan memberikan bantuan modal usaha,"jelasnya
Jumat, April 15, 2011 | 0 komentar | Read More

Pemerintah Siap Ambil Saham Newmont

Jakarta - Pemerintah menyatakan siap mengambil jatah tujuh persen saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP) yang dalam naungan Kementerian Keuangan.

"Masih ada permasalahan teknis yang memerlukan kesepakatan antara Newmont dengan PIP. Yang pasti kami sudah dalam tahap final," ujar Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Hadiyanto di Jakarta, Jumat.

Hadiyanto tidak menjelaskan secara rinci permasalahan teknis yang dimaksud, namun permasalahan tersebut diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu dekat.

"Tidak perlu di-disclose, tapi masih dibahas terus menerus. Ini kan pembelian saham atau kewajiban divestasi menurut kontrak karya yang memang peminatnya banyak, dan pemerintah ingin memastikan bahwa transaksi ini baik. Untuk kepentingan negara yang lebih besar," ujarnya.

Pemerintah memastikan bahwa komitmen mengambil saham Newmont ini dimaksudkan untuk membangun tata kelola perusahaan yang baik serta mengawasi pelaksanaan kepemilikan usaha mineral tambang di Indonesia.

"Komitmen pemerintah pusat untuk masuk ke Newmont ini juga didorong oleh keinginan membangun good governance dan mengawasi lebih baik lagi pelaksanaan pengusahaan mineral di Indonesia," ujarnya.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa juga memastikan komitmen pemerintah dalam pembelian saham Newmont akan dilakukan dalam jangka waktu dekat.

"Saya mendapatkan laporan dari Menteri Keuangan yang mengatakan dia sudah membuat dan menyampaikan surat kepada Menteri ESDM, bahwa (saham) akan dibeli oleh pemerintah melalui PIP," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah pihak meminta pemerintah memperpanjang proses divestasi PT Newmont Nusa Tenggara yang dijadwalkan berakhir pada 18 April 2011.

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Agus Sulistyono, saat dihubungi di Jakarta, mengatakan, permintaan tersebut merupakan kesimpulan pertemuan Komisi VII dan XI DPR dengan gubernur dan tokoh masyarakat NTB di Kantor Gubernur NTB, Mataram.

"Kesimpulan pertemuan tadi adalah DPR mendukung daerah memiliki tujuh persen saham divestasi NNT," katanya yang ikut pula dalam pertemuan tersebut.

Saat ini, daerah melalui PT Multi Daerah Bersaing (MDB) yang merupakan perusahaan patungan PT Daerah Maju Bersama (DMB) dan PT Multicapital (Bakrie Group) menguasai 24 persen saham NNT.

Sisa saham NNT lainnya dimiliki PT Pukuafu Indah 17,8 persen, PT Indonesia Masbaga Investama 2,2 persen, dan pemegang saham asing NNT yakni Nusa Tenggara Partnership 56 persen.

Pemegang saham asing tersebut terdiri dari 31,5 persen saham milik Newmont Indonesia Limited dan 24,5 persen milik Nusa Tenggara Mining Corporation-Sumitomo.

Sesuai kontrak karya, pemegang saham asing mesti mendivestasikan kepemilikannya hingga tersisa 49 persen
Jumat, April 15, 2011 | 0 komentar | Read More

Hatta Harapkan Revitalisasi Dapat Dorong Lifting Minyak

Jakarta - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengharapkan revitalisasi ladang minyak dengan penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dapat meningkatkan produksi lifting minyak yang diprediksi tahun ini tidak mencapai asumsi target sebesar 970.000 barel per hari.

"Memang salah satunya dengan EOR, kalau mau meningkatkan produksi minyak," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat.

Menurut dia penerapan EOR dapat meningkatkan produksi lifting minyak selain mencari cadangan minyak baru dan mendorong optimalisasi produksi.

Namun, ia menjelaskan diperlukan waktu selama tiga tahun untuk melihat dampak dari penerapan EOR terhadap peningkatan produksi.

"Kalau melakukan EOR sekarang tidak bisa tiba-tiba hasilnya bisa dilihat segera, tapi butuh waktu. Karena, ada sumur yang harus direcovery sehingga produksinya dapat meningkat," ujarnya.

Dengan penggunaan metode ini, sekitar 30-60 persen atau lebih cadangan minyak asli dapat diekstrasi dibandingkan dengan 20-40 persen menggunakan metode produksi primer dan sekunder.

Berdasarkan data BP Migas sepanjang triwulan I tahun ini, pemerintah kehilangan lifting minyak sebanyak 22.500 barel per hari.

Sebagian besar pengurangan produksi tersebut disebabkan oleh penghentian produksi di ladang minyak sebesar 14.800 barel per hari dan sisanya sebesar 7.700 barel per hari diakibatkan oleh cuaca buruk.

"Yang ditolerir itu kalau kita hanya kehilangan 10.000 barel per hari. Sebab, kita kehilangan pendapatan cukup besar karena tidak bisa merasakan harga minyak yang tinggi," ujar Hatta.

Hatta mengharapkan pengunduran diri dua pejabat BP Migas tidak menganggu kinerja BP Migas keseluruhan dalam melakukan kegiatan operasionalnya.

"Saya belum mendapat laporan mengenai faktor apa yang menyebabkan mereka mundur. Tapi saya harapkan bahwa dengan mundurnya mereka itu tidak tambah mengganggu kinerja BP Migas," ujarnya.

Untuk itu, Hatta meminta agar Kementerian ESDM dan BP Migas tetap berupaya keras untuk mencegah kehilangan lifting minyak yang lebih besar lagi.

"Jadi saya masih minta kerja keras Kementerian ESDM dan BP Migas untuk mencapai target produksi," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, hingga Maret rata-rata produksi lifting minyak hanya mencapai 906.000 barel per hari, jauh dari target asumsi yang diharapkan dalam APBN 2011 sebesar 970.000 barel per hari.
Jumat, April 15, 2011 | 0 komentar | Read More
 
HEAD LINE NEWS | JIKA ANDA INGIN BERIKLAN BERSAMA KAMI, SILAHKAN HUBGUNI KAMI UNTUK LAYANAN BERIKLAN BANNER DI HALAMAN BLOG KAMI